My Scrapbook: September 2012
SweetMuslimah.com

Thursday, September 27, 2012

5 Cahaya yang akan menerangi 5 kegelapan


1- DOSA adalah kegelapan dan cahaya bagi DOSA adalah TAUBAT.

2- KUBUR adalah kegelapan dan cahaya bagi KUBUR adalah SOLAT.

3- MIZAN/NERACA TIMBANGAN adalah kegelapan dan cahaya bagi MIZAN adalah LA ILAHA ILLALLAH.

4- TITIAN SIRAT adalah kegelapan dan cahaya bagi TITIAN SIRAT adalah YAKIN.

5- ALAM AKHIRAT adalah kegelapan dan cahaya bagi ALAM AKHIRAT adalah AMAL SOLEH.

Wednesday, September 19, 2012

Syurga tidak didiami warga tua


Suatu saat, ada seorang wanita tua bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Rasulullah, doakanlah agar aku bisa masuk Surga.”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aduh, Surga tidak akan pernah dimasuki oleh wanita-wanita tua.’

Saat itulah, adzan berkumandang. Beliau pun masuk rumah untuk bersiap-siap, lalu keluar lagi. Ternyata, dia dapati wanita tadi menangis.“Kenapa dia?” tanya beliau kepada para sahabatnya.

“Tadi, engkau mengatakan begini dan begitu kepadanya,” ujar mereka.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Oh itu. Maksudnya, semua wanita itu, di Surga kelak, akan diubah menjadi muda kembali

.” Dan, wanita itu pun tersenyum gembira’.

Wednesday, September 12, 2012

4 Jenis Bisikan Hati

1. Bisikan pertama dinamakan khatir خاطر (bisikan hati ),datang daripada Allah SWT yang dipenuhi dengan kebaikan dan ianya adalah hujjah untuk kita.

2. Bisikan hati yang biasa diterima oleh manusia.

3. Bisikan daripada Malaikat Mulhin, bisikan membawa kebaikan,ianya adalah penasihat kepada kita yang boleh dipanggil juga إرشاد.

4. Bisikan syaitan yang dinamakan waswasah خاطر النفس merupakan keburukan yang menghalang kebaikan dan menyesatkan.

Wasiat Imam Ghazali.

Ciri-ciri hati yang sihat

Pertama : Jika ia tertinggal wiridnya dari Al-Quran atau zikrullah, atau suatu peribadatan lainnya, maka ia merasakan sakit yang tiada terperi melebihi sakit orang yang tamak dan kikir ketika kehilangan barang kesayangannya.

Kedua : Ia sentiasa merindui untuk mengabdikan diri di jalan Allah seperti rindunya seseorang kepada orang yang amat disayangi.

Ketiga : Tujuan hidupnya hanya satu, iaitu taat kepada Allah SWT

Keempat : Bila ia sedang melakukan solat, maka hilanglah semua kegundahannya pada kenikmatan dunia yang sementara. Di dalam solat telah ia temukan kenikmatan dan kesejukan jiwa yang suci.

Kelima : Sangat menghargai waktu dan tidak mensia-siakannya, melebihi rasa kekhuatiran orang bakhil menjaga hartanya.

Keenam : Tidak pernah terputus dan malas dalam mengingati Allah.

Ketujuh : Lebih mengutamakan pada pencapaian kualiti atas suatu amalan perbuatan daripada kuantitinya. Lebih cenderung kepada keikhlasan beribadat.

Empat jenis racun hati
Pertama: Berlebihan dalam berbicara
Kedua:Berlebihan dalam memandang
Ketiga: Berlebihan dalam makan
Keempat: Berlebihan dalam bergaul

Thursday, September 6, 2012

Kedudukan Shalat Dalam Islam

Shalat dalam agama Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi, hal ini bisa disimpulkan bila kita mencermati nash-nash Al Qur’an maupun As Sunnah. Di antaranya sebagai berikut:

1. Mendirikan shalat adalah tanda sebenar-benarnya orang mu’min. Allah subhanahu wata’ala berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama “Allah” gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan kepada Rabb-Nya mereka bertawakkal. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizqi yang Kami berikan kepada mereka.” (Al Anfal: 2-3)

2. Shalat merupakan Rukun Islam yang ke dua. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله،

وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ

“Islam dibangun di atas lima (rukun): Syahadat Laa Ilaaha Illallahu Muhammadur-Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, shaum Ramadhan dan berhaji ke Baitullah (Makkah).”

(Muttafaqun ‘Alaihi)

3. Shalat merupakan tiang agama. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذَرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ

“Kepala dari seluruh perkara (agama) adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.”

(HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh As Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 2/138)

4. Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dan sebagai tolok ukur dari seluruh amal ibadah yang lainnya.Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

“Pertama kali yang dihisab pada hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya, dan jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalannya.”

(HR. Thabrani, Ash Shahihah 3/346 karya Asy Syaikh Al Albani)

5. Turunnya perintah shalat tanpa melalui perantara Malaikat Jibril, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri menerima langsung dari Allah subhanahu wata’ala di atas langit yang ke tujuh.

Shalat Perintah Agung Dari Allah subhanahu wata’ala

Allah subhanahu wata’ala menyebutkan secara tegas di dalam Al Qur’an tentang kewajiban shalat. Diantaranya firman Allah subhanahu wata’ala :

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Al Baqarah: 43)

“Padahal mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al Bayyinah: 5)

Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim keduanya meriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu anhu, bahwasanya pada suatu malam ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam berada di rumah Ummu Hani’ di Makkah, malaikat Jibril alaihis salam datang menjemput beliau shalallahu alaihi wasallam untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala. Keduanya mengendarai seekor Buraq, yang lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal (peranakan kuda dengan keledai), yang langkah kakinya sejauh mata memandang.

Kemudian Jibril membawa beliau menuju langit ke tujuh. Setiap kali melewati lapisan langit, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bertemu dengan para rasul dan nabi. Sampai akhirnya beliau tiba di Sidratul Muntaha yang tidak ada satu makhlukpun yang mampu menggambarkan keindahannya. Di tempat inilah beliau shalallahu alaihi wasallam menerima perintah shalat lima waktu. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Isra’ Mi’raj.

Bahkan Ummu Salamah meriwayatkan bahwa wasiat terakhir dari Rasulullah menjelang wafatnya, beliau shalallahu alaihi wasallam berkata: “Ash Shalatu, Ash Shalatu.” Dalam riwayat yang lain: “Bertakwalah kalian kepada Allah dengan shalat.”