Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :
1. “Dunia ini adalah tempat bagi orang yang tidak memiliki tempat (di akhirat).
2. Dunia adalah harta bagi orang yang tidak memiliki harta (di akhirat).
3. Dunia ini hanya akan ditumpuk-tumpuk oleh orang yang tidak sempurna akalnya.
4. Hanya orang yang tidak faham sajalah yang akan sibuk dengan kesenangan dunia.
5. Hanya orang yang tidak berilmu sajalah yang akan merasa bersedih karena dunia.
6. Hanya orang yang tidak memiliki nurani sajalah yang akan dengki dalam masalah dunia.
7. Hanya orang yang tidak punya keyakinan kepada Allah sajalah yang menjadikan dunia sebagai tujuannya.”
Hadits tersebut tidak melarang manusia untuk berusaha dalam mengurusi keduniawian, tetapi hendaknya tidak sampai melupakan urusan akhirat yang menjadi tujuan utama. Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :
“Jika seseorang berusaha mencari nafkah untuk kepentingan anaknya yang masih kecil, maka dia berada di jalan Allah. Jika seseorang berusaha mencari nafkah untuk kepentingan kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka ia berada di jalan Allah. Jika seseorang mencari nafkah untuk memenuhi ebutuhan dirinya agar tidak meminta-minta, maka ia berada di jalan Allah. Jika ada seseorang mencari nafkah dengan tujuan riya’ dan untuk bermegah-megahan, maka ia berada di jalan setan.” (HR. Thabarani).
1. “Dunia ini adalah tempat bagi orang yang tidak memiliki tempat (di akhirat).
2. Dunia adalah harta bagi orang yang tidak memiliki harta (di akhirat).
3. Dunia ini hanya akan ditumpuk-tumpuk oleh orang yang tidak sempurna akalnya.
4. Hanya orang yang tidak faham sajalah yang akan sibuk dengan kesenangan dunia.
5. Hanya orang yang tidak berilmu sajalah yang akan merasa bersedih karena dunia.
6. Hanya orang yang tidak memiliki nurani sajalah yang akan dengki dalam masalah dunia.
7. Hanya orang yang tidak punya keyakinan kepada Allah sajalah yang menjadikan dunia sebagai tujuannya.”
Hadits tersebut tidak melarang manusia untuk berusaha dalam mengurusi keduniawian, tetapi hendaknya tidak sampai melupakan urusan akhirat yang menjadi tujuan utama. Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :
“Jika seseorang berusaha mencari nafkah untuk kepentingan anaknya yang masih kecil, maka dia berada di jalan Allah. Jika seseorang berusaha mencari nafkah untuk kepentingan kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka ia berada di jalan Allah. Jika seseorang mencari nafkah untuk memenuhi ebutuhan dirinya agar tidak meminta-minta, maka ia berada di jalan Allah. Jika ada seseorang mencari nafkah dengan tujuan riya’ dan untuk bermegah-megahan, maka ia berada di jalan setan.” (HR. Thabarani).
0 comments:
Post a Comment